XI TKJ A
SMKN 1 Cimahi
IP Address
Alamat IP (Internet Protocol Address) atau sering disingkat IP adalah deretan angka biner antar 32-bit sampai 128-bit yang dipakai sebagai alamat identifikasi untuk tiap komputer host dalam jaringan Internet. Panjang dari angka ini adalah 32-bit (untuk IPv4) dan 128-bit (untuk IPv6) yang menunjukkan alamat dari komputer tersebut pada jaringan Internet berbasis TCP/IP. Internet Assigned Numbers Authority (IANA) yang mengelola alokasi alamat IP global.
Alamat IP (Internet Protocol Address) atau sering disingkat IP adalah deretan angka biner antar 32-bit sampai 128-bit yang dipakai sebagai alamat identifikasi untuk tiap komputer host dalam jaringan Internet. Panjang dari angka ini adalah 32-bit (untuk IPv4) dan 128-bit (untuk IPv6) yang menunjukkan alamat dari komputer tersebut pada jaringan Internet berbasis TCP/IP. Internet Assigned Numbers Authority (IANA) yang mengelola alokasi alamat IP global.
Dalam pengertian lain, Internet Protocol (IP) Address
dapat diartikan alamat numerik yang ditetapkan untuk sebuah komputer yang
berpartisipasi dalam jaringan komputer yang memanfaatkan Internet Protocol
untuk komunikasi antara node-nya.
Walaupun alamat IP disimpan sebagai
angka biner, mereka biasanya ditampilkan agar memudahkan manusia menggunakan
notasi, seperti 208.77.188.166 (untuk IPv4), dan 2001: db8: 0:1234:0:567:1:1
(untuk IPv6). Internet Protocol juga memiliki tugas routing paket data antara
jaringan, alamat IP dan menentukan lokasi dari node sumber dan node tujuan
dalam topologi dari sistem routing. Untuk tujuan ini, beberapa bit pada alamat
IP yang digunakan untuk menunjuk sebuah subnetwork. Jumlah bit ini ditunjukkan
dalam notasi CIDR, yang ditambahkan ke alamat IP, misalnya: 208.77.188.166/24.
Pengiriman data dalam jaringan TCP/IP berdasarkan IP
address komputer pengirim dan komputer penerima. ip address memiliki dua
bagian, yaitu alamat jaringan (network address) dan alamat komputer lokal (host
address) dalam sebuah jaringan.
Alamat jaringan digunakan oleh router untuk mencari
jaringan tempat sebuah komputer lokal berada, semantara alamat komputer lokal
digunakan untuk mengenali sebuah komputer pada jaringan lokal. Sistem
pengalamatan IP ini terbagi menjadi dua, yakni:
1. Alamat IP versi 4 (IPv4)
Alamat IP versi 4 (IPv4) adalah sebuah jenis pengalamatan jaringan yang digunakan di dalam protokol jaringan TCP/IP yang menggunakan protokol IP versi 4. Panjang totalnya adalah 32-bit, dan secara teoritis dapat mengalamati hingga 4 miliar host komputer atau lebih tepatnya 4.294.967.296 host di seluruh dunia.
Alamat IP versi 4 (IPv4) adalah sebuah jenis pengalamatan jaringan yang digunakan di dalam protokol jaringan TCP/IP yang menggunakan protokol IP versi 4. Panjang totalnya adalah 32-bit, dan secara teoritis dapat mengalamati hingga 4 miliar host komputer atau lebih tepatnya 4.294.967.296 host di seluruh dunia.
Jumlah host tersebut didapatkan dari 256 (didapatkan
dari 8 bit) dipangkat 4 (karena terdapat 4 oktet) sehingga nilai maksimal dari
alamt IP versi 4 tersebut adalah 255.255.255.255 dimana nilai dihitung dari
nol. Sehingga nilai nilai host yang dapat ditampung adalah
256x256x256x256=4.294.967.296 host. Jadi bila host yang ada diseluruh dunia
melebihi kuota tersebut maka dibuatlah IP versi 6 atau IPv6.
2. Alamat IP versi 6 (IPv6)
Berbeda dengan IPv4 yang hanya memiliki panjang 32-bit (jumlah total alamat yang dapat dicapainya mencapai 4,294,967,296 alamat), IPv6 memiliki panjang 128-bit. Meskipun total alamatnya mencapai 4 miliar, pada kenyataannya tidak sampai 4 miliar alamat karena ada beberapa limitasi, sehingga implementasinya saat ini hanya mencapai beberapa ratus juta saja.
Berbeda dengan IPv4 yang hanya memiliki panjang 32-bit (jumlah total alamat yang dapat dicapainya mencapai 4,294,967,296 alamat), IPv6 memiliki panjang 128-bit. Meskipun total alamatnya mencapai 4 miliar, pada kenyataannya tidak sampai 4 miliar alamat karena ada beberapa limitasi, sehingga implementasinya saat ini hanya mencapai beberapa ratus juta saja.
IPv6, yang memiliki panjang 128-bit, memiliki total
alamat yang mungkin hingga 2128=3,4 x 1038 alamat. Total alamat yang sangat
besar ini bertujuan untuk menyediakan ruang alamat yang tidak akan habis
(hingga beberapa masa ke depan), dan membentuk infrastruktur routing yang
disusun secara hirarki, sehingga mengurangi kompleksitas proses routing dan
tabel routing.
Sama seperti halnya IPv4, IPv6 juga
mengizinkan adanya DHCP Server sebagai pengatur alamat otomatis. Jika dalam
IPv4 terdapat dynamic address dan static address, maka dalam IPv6, konfigurasi
alamat dengan menggunakan DHCP Server dinamakan dengan stateful address
configuration, sementara jika konfigurasi alamat IPv6 tanpa DHCP Server
dinamakan dengan stateless address configuration.
Seperti halnya IPv4 yang menggunakan bit-bit pada
tingkat tinggi (high-order bit) sebagai alamat jaringan. Sementara bit-bit pada
tingkat rendah (low-order bit) sebagai alamat host, dalam IPv6 juga terjadi hal
serupa. Dalam IPv6, bit-bit pada tingkat tinggi akan digunakan sebagai tanda
pengenal jenis alamat IPv6, yang disebut dengan Format Prefix (FP). Dalam IPv6,
tidak ada subnet mask, yang ada hanyalah Format Prefix. Pengalamatan IPv6
didefinisikan dalam RFC 2373.
Public Address adalah IP Address yang digunakan untuk
komunikasi pada jaringan di internet, sebagai contoh pada saat kita pertama
kali mengakses URL http://www.google.co.id, maka secara otomatis computer kita
akan melakukan koneksi menuju alamat 72.14.203.147. angka tersebut dapat kita
lihat pada baris status di browser kita (Internet Explorer/Mozilla Firefox)
yang terletak pada sebelah kiri bawah. Nomor 72.14.203.147 adalah IP address
yang digunakan di jaringan internet dan digolongkan sebagai Public Address.
Macam-Macam
Jenis IP Address
1.
Private Address adalah IP Address yang digunakan untuk
komunikasi yang tidak terhubung langsung dengan internet atau berada pada
sebuah area local. Dengan menggunakan Private Address ini, computer tidak dapat
terhubung dengan internet. Hanya dapat bertukar informasi dengan computer
lainnya yang juga terhubung pada jaringan yang sama (intranet). Private IP ini
biasanya digunakan pada suatu perkantoran. Nomor yang digunakan biasanya
dimulai dengan 192.168.0.1 sampai seterusnya sebanyak computer yang ada.
2.
IP Dynamic adalah ip yg diberikan dari server dhcp
(isp) biasanya akan berubah setiap kamu terputus, lalu connect-ulang (restart
komputer, dll) tidak perlu configurasi tambahan, cukup set config koneksi kamu
dari ip sampai dns ke mode-otomatis.
3.
IP Static adlah ip yg dialokasikan dan diberikan
secara langsung dari pihak isp. kamu perlu memasukkan ip yg dialokasikan dari
isp kamu tadi ke config koneksi kamu. sehingga waktu kamu terputus dan
connect-ulang (restart komputer, ip amu
tidak akan berubah) ip dynamic biasanya
digunakan oleh kebanyakan user rumahan dan soho (small office, home
office) ip statik biasanya digunakan
oleh kebanyakan user professional, server, dan enterprise.
IEEE 802
Semacam kamus dari IEEE untuk beberapa protokol LAN.
Ø IEEE 802.3 adalah sebuah kumpulan standar IEEE yang
mendefinisikan lapisan fisik dan sublapisan media access control dari lapisan
data-link dari standar Ethernet berkabel. IEEE 802.3 mayoritas merupakan
teknologi Local Area Network (LAN), tapi beberapa di antaranya adalah teknologi
Wide Area Network (WAN).IEEE 802.3 juga merupakan sebuah teknologi yang
mendukung arsitektur jaringan IEEE 802.1.
Ø IEEE 802.11A adalah sebuah teknologi jaringan
nirkabel yang merupakan pengembangan lebih lanjut dari standar IEEE 802.11 yang
asli, namun bekerja pada bandwidth 5.8 GHz dengan kecepatan maksimum hingga 54
Mb/s. Metode transmisi yang digunakan adalah Orthogonal Frequency Division
Multiplexing (OFDM), yang mengizinkan pentransmisian data secara paralel di
dalam sub-frekuensi. Penggunaan OFDM memiliki keunggulan resistansi terhadap
interferensi dengan gelombang lain, dan tentunya peningkatan throughput.
Standar ini selesai diratifikasi pada tahun 1999.
Ø IEEE 802.11B merupakan pengembangan dari standar
IEEE 802.11 yang asli, yang bertujuan untuk meningkatkan kecepatan hingga 5.5
Mb/s atau 11 Mb/s tapi tetap menggunakan frekuensi 2.45 GHz. Dikenal juga
dengan IEEE 802.11 HR. Pada prakteknya, kecepatan maksimum yang dapat diraih
oleh standar IEEE 802.11b mencapai 5.9 Mb/s pada protokol TCP, dan 7.1 Mb/s
pada protokol UDP. Metode transmisi yang digunakannya adalah DSSS.
Ø IEEE 802.11G adalah sebuah standar jaringan nirkabel
yang bekerja pada frekuensi 2,45 GHz dan menggunakan metode modulasi OFDM.
802.11g yang dipublikasikan pada bulan Juni 2003 mampu mencapai kecepatan
hingga 54 Mb/s pada pita frekuensi 2,45 GHz, sama seperti halnya IEEE 802.11
biasa dan IEEE 802.11b. Standar ini menggunakan modulasi sinyal OFDM, sehingga
lebih resistan terhadap interferensi dari gelombang lainnya.
Macam-macam
kelas ip address
Apa itu Kelas IP | Macam-macam Kelas IP
Posted in Label: Networking | di 8:00:00 PM
Dalam IP address dikenal 5 kelas yakni kelas A, kelas
B, kelas C, kelas D dan kelas E. Semua itu didesain untuk kebutuhan jenis-jenisnya
sendiri, antara lain :
Kelas A
Jika bit pertama dari IP Address
adalah 0, address merupakan network kelas A. Bit ini dan 7 bit berikutnya (8
bit pertama) merupakan bit network sedangkan 24 bit terakhir merupakan bit
host. Dengan demikian hanya ada 128 network kelas A, yakni dari nomor
0.xxx.xxx.xxx sampai 127.xxx.xxx.xxx, tetapi setiap network dapat menampung
lebih dari 16 juta (256^3) host (xxx adalah variabel, nilainya dari 0 s/d 255).
Kelas B
Jika 2 bit pertama dari IP Address
adalah 10, address merupakan network kelas B. Dua bit ini dan 14 bit berikutnya
(16 bit pertama) merupakan bit network sedangkan 16 bit terakhir merupakan bit
host. Dengan demikian terdapat lebih dari 16 ribu network kelas B (64 x 256),
yakni dari network 128.0.xxx.xxx – 191.255.xxx.xxx. Setiap network kelas B
mampu menampung lebih dari 65 ribu host (256^2)
Kelas C
Jika 3 bit pertama dari IP Address
adalah 110, address merupakan network kelas C. Tiga bit ini dan 21 bit
berikutnya (24 bit pertama) merupakan bit network sedangkan 8 bit terakhir
merupakan bit host. Dengan demikian terdapat lebih dari 2 juta network kelas C
(32 x 256 x 256), yakni dari nomor 192.0.0.xxx sampai 223.255.255.xxx. Setiap
network kelas C hanya mampu menampung sekitar 256 host.
Kelas D
Khusus kelas D ini digunakan untuk tujuan
multicasting. Dalam kelas ini tidak lagi dibahas mengenai netid dan hostid.
Jika 4 bit pertama adalah 1110, IP Address merupakan kelas D yang digunakan
untuk multicast address, yakni sejumlah komputer yang memakai bersama suatu
aplikasi (bedakan dengan pengertian network address yang mengacu kepada
sejumlah komputer yang memakai bersama suatu network). Salah satu penggunaan
multicast address yang sedang berkembang saat ini di Internet adalah untuk
aplikasi real-time video conference yang melibatkan lebih dari dua host
(multipoint), menggunakan Multicast Backbone
Kelas E
Kelas terakhir adalah kelas E (4 bit pertama adalah
1111 atau sisa dari seluruh kelas). Pemakaiannya dicadangkan untuk kegiatan
eksperimental. Juga tidak ada dikenal netid dan hostid di sini.
Address
Khusus
Selain address yang dipergunakan
untuk pengenal host, ada beberapa jenis address yang digunakan untuk keperluan
khusus dan tidak boleh digunakan untuk pengenal host. Address tersebut adalah :
Network
Address.
Address
ini digunakan untuk mengenali suatu network pada jaringan Internet. Misalkan
untuk host dengan IP Address kelas B 167.205.9.35. Tanpa memakai subnet,
network address dari host ini adalah 167.205.0.0. Address ini didapat dengan
membuat seluruh bit host pada 2 segmen terakhir menjadi 0. Tujuannya adalah
untuk menyederhanakan informasi routing pada Internet. Router cukup melihat
network address (167.205) untuk menentukan kemana paket tersebut harus
dikirimkan. Contoh untuk kelas C, network address untuk IP address
202.152.1.250 adalah 202.152.1.0.
Broadcast
Address
Address ini digunakan untuk mengirim/menerima informasi yang harus
diketahui oleh seluruh host yang ada pada suatu network. Seperti diketahui,
setiap paket IP memiliki header alamat tujuan berupa IP Address dari host yang
akan dituju oleh paket tersebut. Dengan adanya alamat ini, maka hanya host
tujuan saja yang memproses paket tersebut, sedangkan host lain akan
mengabaikannya. Bagaimana jika suatu host ingin mengirim paket kepada seluruh
host yang ada pada networknya? Tidak efisien jika ia harus membuat replikasi
paket sebanyak jumlah host tujuan. Pemakaian bandwidth akan meningkat dan beban
kerja host pengirim bertambah, padahal isi paket-paket tersebut sama. Oleh
karena itu, dibuat konsep broadcast address. Host cukup mengirim ke alamat
broadcast, maka seluruh host yang ada pada network akan menerima paket
tersebut. Konsekuensinya, seluruh host pada network yang sama harus memiliki
address broadcast yang sama dan address tersebut tidak boleh digunakan sebagai
IP Address untuk host tertentu. Jadi, sebenarnya setiap host memiliki 2 address
untuk menerima paket : pertama adalah IP Addressnya yang bersifat unik dan
kedua adalah broadcast address pada network tempat host tersebut berada.
Address broadcast diperoleh dengan membuat seluruh bit host pada IP Address
menjadi 1. Jadi, untuk host dengan IP address 167.205.9.35 atau 167.205.240.2,
broadcast addressnya adalah 167.205.255.255 (2 segmen terakhir dari IP Address
tersebut dibuat berharga 11111111.11111111, sehingga secara desimal terbaca
255.255). Jenis informasi yang dibroadcast biasanya adalah informasi routing.
Netmask
adalah
address yang digunakan untuk melakukan masking/filter pada proses pembentukan
routing supaya kita cukup memperhatikan beberapa bit saja dari total 32 bit IP
Address. Artinya dengan menggunakan netmask tidak perlu kita memperhatikan
seluruh (32 bit) IP address untuk menentukan routing, akan tetapi cukup
beberapa buah saja dari IP address yg kita perlu perhatikan untuk menentukan
kemana packet tersebut dikirim.
CARA MEMPEROLEH ALAMAT IP
Cara setting
IP Static dan Ip Dinamic
Cara setting IP Static dan Ip Dinamic Dengan
menggunakan alamat IP statis adalah hal yang baik untuk anda terapkan karena
untuk memungkinkan anda mengatur komputer-komputer anda agar lebih mudah yaitu
dengan menetapkan masing masing komputer dengan alamat IP dari DHCP (Dynamic Host Configuration
Protocol).
Disini menggunakan cara sederhana agar setiap anda melakukan boot setiap komputer yang menggunakan DHCP tidak selalu melakukan pengaturan kembali alamat IP karena pada dasarnya jika anda menetapkan alamat IP pada Windows adalah proses yang sama.
Berikut Langkah-langkah berdasarkan IP Dinamic dan IP Static
Disini menggunakan cara sederhana agar setiap anda melakukan boot setiap komputer yang menggunakan DHCP tidak selalu melakukan pengaturan kembali alamat IP karena pada dasarnya jika anda menetapkan alamat IP pada Windows adalah proses yang sama.
Berikut Langkah-langkah berdasarkan IP Dinamic dan IP Static
* IP Dinamic
merupakan ip yg tidak tetap
Untuk konfigurasi ini membutuhkan DHCP server sebagai pemberi ip kepada setiap mesin komputer.
Cara Setting TCP/IP Dinamic
Untuk konfigurasi ini membutuhkan DHCP server sebagai pemberi ip kepada setiap mesin komputer.
Cara Setting TCP/IP Dinamic
1. Click Start,
Control Panel
2. Double-Click
Icon Network Connection
3. CIick-kanan
pada icon Local Area Connection, pilih properties
4. Double-Click
Internet Protocol (TCP/IP) yang ada di dalam kotakdialog Local Area Connection,
sampai keluar kotak dialog baru : Internet Protocol (TCP/IP) Protocol
5. Click
opstain an IP adrees automatically
6. Click OK
untuk menutup kotak dialog Internet Connection (TCP/IP) Properties.
7. Click OK
untuk menutup kotak dialog “Local Area Connection Properties”
8. Click Start,
Run, sampai keluar kotak dialog RUN, dan ketikkan CMD, click OK
9. Di kotak
dialog CMD, ketikkan : ipconfig untuk melihat IP anddres anda.
* IP Static
IP Static adalah ip yang dapat disetting sendiri sehingga alamatnya tetap atau tidak berubah- ubah.
Cara Setting TCP/IP Static
IP Static adalah ip yang dapat disetting sendiri sehingga alamatnya tetap atau tidak berubah- ubah.
Cara Setting TCP/IP Static
1. Click Start,
Control Panel
2. Double-Click
Icon Network Connection
3. CIick-kanan
pada icon Local Area Connection, pilih properties
4. Double-Click
Internet Protocol (TCP/IP) yang ada di dalam kotakdialog Local Area Connection,
sampai keluar kotak dialog baru : Internet Protocol (TCP/IP) Protocol
5. Click use
the following IP Address , Masukkan alamat IP. Misal alamat IP computer 1
adalah 192.168.1.1 dan komputer 2 adalah 192.168.1.2 dst, dengan subnet mask
255.255.255.0
6. Setelah
setting TCP/IP ini telah dimasukkan, click OK untuk menutup kotak dialog
Internet Connection (TCP/IP) Properties.
7. Click OK
untuk menutup kotak dialog “Local Area Connection Properties”
8. Click Start,
Run, sampai keluar kotak dialog RUN, dan ketikkan CMD, click OK
9. Di kotak
dialog CMD, ketikkan : ipconfig untuk melihat IP anddres anda. 10.
10.
Lakukan test ping koneksi dengan computer sebelah
(computer dengan ip address 192.168.1.2, 192.168.1.3, dsb), dengan mengetik
pada command prompt: ping 192.168.1.2, jika sudah terhubung maka akan mendapat
pesan reply
Cara Melihat IP
- Masuk ke command prompt caranya : start -> pilih run –> lalu ketik “cmd” tanpa tanda petik, lalu ketik ipconfig –all lalu liat ip addressnya
- Double klik pada gambar icon “monitor 2 buah” terletak di pojok kanan bawah, disamping jam digital computer -> lalu pilih pilih support
Cara Melihat jika jaringan sudah terkoneksi
dengan yang lainnya
- Ping ke
ip computer lain caranya masuk ke command prompt caranya : start ->
pilih run –lalu ketik “cmd” tanpa tanda petik lalu ketik ping ip address
komputer lain cth: ping 192.168.0.1. jika reply berarti computer telah
terkoneksi ke jaringan.
1. IP address statis
Ip address static merupakan alamat IP yang di berikan oleh administrator dan bersifat tetap kecuali di ubah kembali oleh admin.
Kelebihan IP address static : - Admin dapat mengontrol setiap host pada jaringan karena telah mengetahui alamat IP masing masing host dengan begitu penanganan terhadap ganguan jaringan pada host atau pun pada jaringannya akan lebih cepat karena admin telah memiliki alamat IP setiap host sehingga akan lebih cepat dalam menangani ganguan baik secara fisik atau non fisik
- Saat melakukan sharing data Admin dapat memeta kan host mana yang berhak dan tidak berhak mendapat data yang di share
- Dengan tehnik penomeran Statis akan memperkecil resiko kesalahan dalam mentransfer data atau sharing data
- Management alamat IP dapat dilakukan dengan lebih mudah
- IP addres statis lebih dapat diandalkan untuk Voice over Internet Protocol (VOIP)
Kekurangan IP address statis:
- Penggunaan penomeran IP address statis akan merepotkan jika di terapkan pada jaringan besar misalnya melibatkan hingga 100 host atau lebih, karena admin harus memberikan satu persatu alamat IP pada host tersebut
- Penerapan penggunaan Ip address statis terbatas pada beberapa computer saja dan biasanya hanya di terapkan pada jaringan LAN saja
2. IP address dynamic
IP address dynamic merupakan IP address yang di berikan secara otomatis oleh DHCP (Dynamic host configuration protocol) server. Penomeran host biasanya dilakukan berdasarkan urutan login host tersebut
Kelebihan IP address dynamic :
IP address dynamic merupakan IP address yang di berikan secara otomatis oleh DHCP (Dynamic host configuration protocol) server. Penomeran host biasanya dilakukan berdasarkan urutan login host tersebut
Kelebihan IP address dynamic :
- Memudahkan dalam transfer data kepada PC client lain atau PC server. DHCP menyediakan alamat-alamat IP secara dinamis dan konfigurasi lain.
- Karena penomeran bersifat dynamic makan DHCP memungkinkan suatu client menggunakan alamat IP yang tidak bisa dipakai oleh client yang lain.
- DHCP memungkinkan suatu client menggunakan satu alamat IP untuk jangka waktu tertentu dari server.
- IP address dynamic biasanya diterapkan pada jaringan besar yang memiliki banyak host misalnya jaringan yang memiliki lebih dari 100 host
- Menghemat tenaga dan waktu dalam pemberian IP.
- Mencegah terjadinya IP conflict.
- Penomoran IP address Dynamic biasanya di terapkan pada jaringan hotspot atau wireless
Kekurangan IP address dynamic :
- Pada IP address dynamic penomoran di berikan oleh server DHCP secara otomatis dan jika server mati maka semua client akan disconnect dan tidak terhubung
- Jika terjadi ganguan pada jaringan, admin akan kesulitan untuk mengidentifikasi ganguan tersebut
- Maintenance pada penomeran IP address dynamic lebih sulit karena semua IP bersifat dinamis dan tidak tetap jadi bisa selalu berubah ubah client
- Admin akan kesulitan dan akan memakan waktu lama untuk melacak client yang melakukan pelanggaran otoritas karena admin tidak dapat mengetahui persis para pemilik IP
- Untuk alasan kemanan jaringan IP address dynamic harus memiliki tingkat keamanan yang tinggi karena pemberian IP secara otomatis dapat di manfaatkan untuk melakukan tindakan melanggar otoritas